24/11/14

PNS Guru Agama Cabuli 12 Siswi

BATUSANGKAR - Seorang guru agama yang juga PNS dilaporkan ke polisi karena diduga mencabuli siswanya saat pelajaran agama.
Setelah ditangkap polisi, pria berinisial AT tersebut mengaku telah mencabuli 12 siswa sejak September 2013 hingga November 2014.

"Yang melapor ke polisi baru dua orang. Namun, dari hasil pengembangan diduga pelaku telah mencabuli 12 siswanya. Untuk itu, kita minta bagi yang merasa anaknya menjadi korban agar melapor ke polisi secepatnya," ujar Kapolres Tanahdatar AKBP Nina Febri Linda didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyudi, kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), kemarin (23/11).
Peristiwa memalukan dan mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Tanahdatar itu terungkap setelah pihak polres menerima laporan dari orangtua korban ke Polres Tanahdatar dengan nomor laporan 183/K/XI/2014 tanggal 22 November.

Yang dilaporkan adalah perkara tindak pidana cabul terhadap dua orang anak di bawah umur masing masing Melati, 13, Bunga, 15, (bukan nama sebenarnya) warga Sungayang, Tanahdatar.  
Orangtuanya melaporkan kasus tersebut ke polisi setelah anaknya melaporkan bahwa sang guru sering melakukan perbuatan tidak senonoh padanya, yaitu memegang kemaluan dan payudara korban. Tidak terima dengan perlakukan tersebut, korban mengadu ke orangtuanya hingga orangtuanya melapor ke polisi.

"Tersangka mengancam siswanya untuk menuruti kemauannya dan tidak melaporkan kepada siapa pun. Jika tidak mau, korban akan diberi nilai merah pada mata pelajaran agama. Ironisnya, perbuatan tersebut dilakukan pada jam pelajaran mengaji," imbuh Nina Febri Linda.
Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung bergerak mengumpulkan keterangan para saksi dan meringkus pelaku di rumahnya, di kawasan Dobok, Kecamatan Limakaum, sekitar pukul 11.00, kemarin (23/11).

Ketika ditangkap, tersangka sempat berusaha mengelak. Namun ketika ditunjukkan bukti-bukti dan keterangan korban, pelaku pun mengakui perbuatannya.
Kepada petugas, pelaku mengatakan, dia sudah mencabuli siswa sejak September 2013 lalu. Dia tidak ingat siapa saja siswa yang telah dicabulinya. Namun, dia mengaku sudah mencabuli siswa sebanyak 12 orang.

Saat ini, tersangka sudah diamankan di Polres Tanahdatar. Tersangka akan dijerat dengan Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanahadatar Irsal Veri Idrus Dt Lelo Sampono mengaku prihatin atas maraknya kasus asusila di Tanahdatar. Apalagi Tanahdatar daerah berjuluk Luhak Nan Tuo, dikenal sebagai pusat kebudayaan Minangkabau.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, kata dia, mulai hari ini (24/11) pihaknya turun ke sekolah-sekolah dan memberikan pemahaman tentang adat dan budaya yang jika dipegang teguh tidak akan membuat orang terjerumus pada perbuatan tidak senonoh tersebut.
"Saya mengajak seluruh pihak untuk merasa bertanggungjawab terhadap permasalahan ini, terutama orangtua, guru, ulama, dan Pemkab Tanahdatar," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Wakil Bupati Tanahdatar Irdinansyah Tarmizi mengatakan, kasus cabul di Tanahdatar memang sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Menurutnya, pemkab sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus tersebut.

Dia memaparkan, sejak sebulan lalu, kasus seperti ini sudah jadi perhatian pemkab. Untuk menyikapinya, sudah ada beberapa langkah dilakukan. Pertama, pemkab menggelar rapat dengan pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan, ormas, dai, dan tokoh adat untuk mendeteksi permasalahan ini serta mencarikan solusinya.

Setelah itu, ada beberapa kebijakan yang diambil pemkab. Di antaranya, melarang guru untuk menyuruh siswa mencari tugas ke warnet. Kemudian, jika selama ini yang membina siswa hanya guru bimbingan konseling (BK), sekarang satu guru ditugaskan membina 10 siswa.
Pemkab Tanahdatar juga sudah mengumpulkan guru-guru untuk melindungi dan mengawasi siswa dari tindakan cabul. Kepada guru juga diwanti-wanti bahwa setiap ada yang terlibat dalam kasus asusila, akan mendapatkan sanksi yang berat.

"Kita juga libatkan dai, MUI, LKAAM untuk meningkatkan peran tigo tungku sajarangan meningkatkan rasa kekerabatan di tengah masyarakat. Misalnya, orangtua lebih memperhatikan anak, mamak lebih memperhatikan kemenakan, juga sesama anggota kampung dan kaum lebih peduli. Sehingga, setiap ada yang ganjil, bisa langsung dideteksi dan tidak perlu sampai ada korban," ujar mantan anggota DPRD Sumbar ini. (mal)

Label: ,

23/11/14

Nyaris Diperkosa setelah Kalah Bermain Biliar

PALEMBANG - Perempuan berinisial OK (20) tidak menyangka kalau dia akan diperkosa rekan sekerja sendiri saat bermain biliar usai bekerja, Minggu (23/11) pukul 02.00 WIB tadi.
Menurut korban, kejadian yang dialaminya bermula saat mereka makan bersama dengan manajemen pengelola hiburan Taman Pelangi, tempatnya bekerja pada tengah malam tersebut.

Namun, setelah itu pelaku Toni (35) mengajaknya bermain Biliard di kawasan Jalan Haji Bastari, Palembang.
Di dalam permainan tersebut, siapa yang kalah akan masuk ke bawah meja.
Korban yang kalah bermain saat itu, menerima hukuman dan masuk di bawah meja biliard.
Namun pelaku Toni tiba-tiba seperti kerasukan setan dan berusaha masuk ke dalam meja hingga percobaan pemerkosaan itupun terjadi.

"Dia mencoba menggerayangi saya, saya langsung tendang mukanya dan lari ke kantor," kata korban saat melapor di Polresta Palembang.
Oka berhasil lolos dari aksi percobaan pemerkosaan tersebut setelah salah satu rekannya berada di dalam kantor.

"Dia (Toni) langsung kabur," ucap OK.
Kanit 2 SPKT Polresta Palembang Ipda Jekonia Simanungkalit mengatakan, laporan korban sudah diterima dengan no. LP/ B-2987/ XI/ 2014/ Sumsel/ Resta dan kini sedang mengejar pelaku.
"Sekarang korban masih dilakukan pemeriksaan," singkat Jeko. (jie/RMOL)

Label:

Truk Kontainer Timpa Loket Tol, Petugas Tewas

MEDAN - Suasana di pintu tol Balmera, Bandar Selamat I, Medan Tembung mendadak heboh pada Sabtu (22/11) sekira pukul 14.30 wib. Pasalnya, sebuah truk container terbalik dan menimpa loket 2 yang dijaga Hendra Irawan (33).

Akibat kejadian itu, pria yang menetap di Jalan STM Medan tersebut tewas dengan kondisi mengenaskan. Menurut warga sekitar, truk BK 8105 TA melaju dari arah Belawan menuju pintu tol dengan kecepatan tinggi.

Dan saat mendekati loket, truk oleng ke lajur kanan lalu menghantam loket dan terbalik. Bersamaan dengan itu, petikemas yang dibawa truk menimpa loket 2 yang dijaga Hendra.

Melihat kejadian tersebut, rekan Hendra langsung menghubungi petugas jasa marga dan unit PJR (Polisi Jalan Raya). Tak lama, petugas tiba di lokasi lalu mengevakuasi jasad Hendra yang tertimbun runtuhan loket 2.
Sementara sopir dan truk sendiri sempat terlihat melarikan diri ke perlintasan Tol Belawan. Guna kepentingan visum, jenasah dibawa ke RSU Pirngadi Medan.

"Truck tronton datang dari arah belawan dan melaju kencang menuju pintu keluar loket Bandar Selamat. Dugaan sementara, rem truck blong sehingga oleng dan banting stir ke arah lajur kanan. Kita masih berupaya mencari keberadaan sopir truk," jelas Kanit PJR Unit 2, AKP N Panjaitan kepada wartawan.

Di rumah sakit, rekan-rekan korban terlihat setia menunggu jalannya visum. Adit (32), teman Hendra mengatakan, korban merupakan pria humoris. "Abang ini sudah 18 tahun jadi kolektor karcis di pintu tol. Gak nyangka kali aku bang kejadiannya kayak gini," ujar Adit.

Masih kata Adit, jelang kematiannya, sikap Hendra tidak seperti biasa. Dia tampak murung seperti banyak beban. “Mungkin itu pertanda dia (Hendra) akan pergi selamanya,” imbuh Adit.

Sifat humoris Hendra ternyata tidak hanya di tempat kerja tetapi juga dalam bermasyarakat. Itu diungkap Samsir Irawadi (55) warga Jalan Alpala 2 Glugur Darat Kec. Medan Barat, yang merupakan abang kandung korban.

"Kami terakhir jumpa minggu lalu. Orangnya suka bercanda. Kalau dia (korban) ada di rumah, suasana jadi ceria dan tertawa," kenang pria paruh baya yang memakai baju kaos kerah hitam ini.

Indra, keponakan korban menambahkan, Sabtu lalu keluarga sempat berkumpul di rumah Hendra. Ketika itu, sifat humor Hendra sama sekali tidak terlihat. Ayah dua anak tersebut lebih banyak diam.

"Memang agak beda saya lihat tingkah paman saya bang, tak seperti biasanya. Kebanyakan diamnya dia kemaren saat kami ketemu, biasanya orangnya itu ceria kali, ketawa aja bawaannya," ungkap Indra.

Pantauan POSMETRO MEDAN (Grup JPNN), setelah visum, jenasah dibawa ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulance dari Jasa Marga.
Terpisah, guna kepentingan penyelidikan, Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung Sik SH MH menyebutkan, pihaknya akan menyita CCTV yang terdapat di lokasi kejadian. (mri/bay/ras)

Label:

21/11/14

Berkas Video Mesum PNS Masih Diperiksa Kejaksaan

SERANG - Polda Banten masih menunggu hasil perkembangan hasil pemeriksaan berkas kasus pengunggah video mesum oknum PNS Banten. Sementara ini berkas tersebut masih diteliti oleh pihak Kejaksaan Tinggi Banten.
"Sudah ada di kejaksaan, tinggal nunggu P-21," ungkap Kasubdit II Fismondev AKBP Dadang Herli Saputra dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Jumat (21/11).
Dadang menjelaskan, terkait pasal tambahan yang menjerat FR karena melakukan pemerasan terhadap IF, kemungkinan besar tidak digunakan. Dadang menilai tindak pemerasan itu terjadi setelah FR mengunggah video mesum.

"Kemungkinan tidak mengenakan KUHP nya. Karena permintaan uang terjadi setelah upload. Kita jerat dengan undang-undnag ITE dan pornografi, karena secara lisan jaksa menilai itu sudĂ h berat sudah," jelasnya.
Sementara ini, lanjut Dadang belum ada petunjuk dari kejaksaan terkait kelanjutan kasus yang sempat menghebohkan Pemprov Banten khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
"Belum ada petunjuk dari kejaksaan sudah dua pekan ini," terangnya
.
Sebelumnya diberitakan, berkas perkara tersangka FR, pelaku sekaligus pengunggah video mesumnya dengan seorang perempuan berseragam pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Banten berinisial IF, telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, pada Jumat (7/11).
Hingga kini, Penyidik Subdit II Fiskal Moneter Devisa (Fismondev) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten masih menunggu jaksa rampung meneliti berkas.(jpnn)

Sumber : JPNN.COM

Label: , ,

20/11/14

TNI-Brimob Bentrok Lagi, Panglima TNI dan Kapolri Dianggap Lemah



JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengaku prihatin atas insiden bentrok bersenjata prajurit TNI Yonif 134 Tuah Sakti dengan Brimob Polda Kepulauan Riau. Dia pun menilai kejadian ini bukti lemahnya kewibawaan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di mata anak buahnya.
Tantowi menilai bentrok yang terjadi hingga dinihari tadi di kawasan Tembesi, Batam, merupakan bukti kesepakatan damai antara para elit TNI-Polri di Jakarta tidak diikuti oleh para prajuritnya di lapangan. Sehingga ketika ada gesekan bentrok pun tak bisa dihindarkan.
"Kejadian yang berulang ini menunjukkan kewibawaan pimpinan di kedua institusi tersebut lemah di mata prajuritnya," kata Tantowi melalui pesan singkat, Kamis (20/11).
Tantowi mengatakan kejadian ini menjadi tugas utama dan pertama Menkopolkam saat ini untuk menyelesaikan akar persoalan sesungguhnya. Dalam hal ini DPR juga siap bekerja sama dengan pemerintah mendamaikan keduanya.
"DPR akan bekerja sama dengan pemerintah. Harus ada kebijakan khusus yang harus dipatuhi kedua institusi untuk mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi baik di Kepri maupun di daerah lain," tandasnya.

Label: ,

19/11/14

Oknum Wartawan Resahkan Pejabat Purworejo

PURWOREJO – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Purworejo diresahkan dengan aksi oknum yang mengaku wartawan dan mencoba melakukan penipuan dan pemerasan. Beruntung, berkat koordinasi para pejabat dengan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Purworejo, percobaan penipuan itu berhasil digagalkan.
Percobaan penipuan itu bermula saat sejumlah pejabat di Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagpar) Kabupaten Purworejo dikontak melalui telepon oleh seseorang yang mengaku wartawan bernama Yudi. Kepala Kepala Diskoperindagpar Purworejo, Suhartini yang kenal dengan banyak wartawan di daerahnya pun berupaya mencari konfirmasi.

”Kebetulan saya kenal wartawan-wartawan di Purworejo. Saya asing dengan nama itu (Yudi, red), makanya saya mencoba konfirmasi ke teman-teman wartawan media cetak. Ternyata benar tidak ada wartawan yang bernama Yudi di Purworejo,” ujarnya seperti dikutip Radar Jogja.
Suhartini menuturkan, oknum wartawan yang mengaku bernama Yudi itu sempat meminta sejumlah uang dengan alasan untuk bantuan pengobatan rekan wartawannya yang bernama Sigit. Awalnya, oknum yang mengaku wartawan itu menghubungi Kabid Koperasi, Titik Mintarsih dan Kabid Pariwisata, Lilos.

”Sebelum meminta uang dengan dalih untuk pengobatan, oknum yang mengaku wartawan itu mengaku sudah koordinasi dengan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Purworejo bernama Sudirman, padahal juga tidak ada anggota DPRD Purworejo yang bernama Sudirman,” tutur Suhartini.
Penasihat Pewarta Harian Cetak Purworejo (PHCP), Gunarwan mengatakan, di Kabupaten Purworejo memang tidak ada wartawan media cetak yang bernama Yudi.  Gunarwan menduga itu sebuah upaya penipuan seperti yang terjadi di Pemkab Gunungkidul dan Kulonprogo DIJ. ”Di dua daerah itu juga oknum yang mengaku wartawan namanya Yudi,” tegasnya.
Gunarwan mengimbau kepada para pejabat agar lebih waspada jika ada orang yang mengaku wartawan tapi tidak jelas medianya. Terlebih jika sampai meminta uang atau bahkan mengancam. ”Kalau ada orang yang mengaku wartawan dan aneh-aneh, lang-sung hubungi kami atau koordinasi dengan Humas saja,” ujarnya.(tom/jko/ong/jpnn)

Label:

60 Anggota dan Senjata 134/TS Tak Ada di Markas


PARA petinggi TNI dan Polri terus berupaya menenangkan situasi di Batam yang hingga malam ini (19/11) masih mencekam. Bahkan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Winston Simanjuntak dan Kapolda Kepri Irjen Pol Arman Depari langsung turun tangan menenangkan anak buah mereka. 

Bahkan pukul 17.40 Mayjen Winston tiba di Mako Brimob dan disambut Komandan Satuan Brimob Polda Kepri. Menurut salah seorang sumber, saat itu pasukan Brimob sudah berada dalam posisi siaga dengan senjata lengkap. 
“Setelah dari Mako, Pangdam meluncur ke Markas Yonif 134/Tuah Sakti,” ujar dia. Di sana, Wiston mengecek jumlah personel Yonif 134/TS yang berada di markasnya. Ternyata setelah di hitung, sekitar 60 orang dengan 60 senjata masih berada di luar markas. 
Hingga berita ini diturunkan, masih terdengar suara tembakan yang diperkirakan mengarah ke Mako Brimob. “Saya masih berusaha mencari anggota saya yang masih berada di luar. Masalah ini harus selesai malam ini,” kata Winston. (mas/fat/jpnn)  

Label: ,

Batam Membara, TNI vs Brimob di Batam


REKONSTRUKSI: Reka ulang bentrok TNI-Polri di Batam beberapa saat yang lalu. Kericuhan kembali terjadi akibat ulah oknum dari kesatuan ini. Foto:Batam Pos/JPNN.com
REKONSTRUKSI: Reka ulang bentrok TNI-Polri di Batam beberapa saat yang lalu. Kericuhan kembali terjadi akibat ulah oknum dari kesatuan ini. Foto:Batam Pos
BATAM - Kondisi di Tembesi, Batam, Provinsi Kepulauan Riau hingga saat ini masih mencekam. Oknum aparat keamanan dari kesatuan TNI dan Brimob belum juga berdamai untuk menciptakan situasi yang kondusif.
Batam Pos (Grup JPNN.com) melaporkan, perseteruan antara oknum TNI dan oknum Brimob di Tembesi masih terjadi hingga petang ini. Hingga pukul 18.00, Rabu (19/11) masih terdengar suara tembakan di sekitar Mako Brimob, Tembesi.
Suara tembakan saling bersahutan baik dari atas bukit maupun dari dalam Mako Brimob.
Wakil gubernur Kepri Soerya Respatino dan rombongan diinformasikan masih terjebak di dalam Mako SatBrimob. Namun, infromasi ini dibantah oleh Soerya. Dalam wawancara dengan Metro TV, Soerya mengatakan tidak terjebak tapi memang sengaja datang untuk terlibat mendamaikan dari pihak yang bertikai. "Ini daerah saya, dan saya bertanggung jawab. Semoga malam ini sudah damai," kata Soerya beberapa saat yang lalu.
Situasi di Mako Stabrimob Polda Kepri terlihat mencekam. Sejak senja menjelang, lampu di Mako SatBrimob langsung dipadamkan.
Belum dipastikan tembakan itu antara siapa dan siapa. Namun akibat kejadian itu, situasi keamanan belum bisa dikendalikan.
Pengguna jalan dan warga di lokasi kejadian menjadi ketakutan. Bahkan pedagang di pasar kaget depan Lapas Barelang, memilih tutup mendadak karena suara tembakan tadi.

Label: , ,

Rencana Jokowi Lelang Jabatan Dirjen Pajak Ditentang

JAKARTA - Rencana Presiden Joko Widodo untuk melelang posisi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mulai ditentang. Bekas Dirjen Pajak Fuad Bawazier menyindir, lelang tersebut bak jual beli barang bekas.
Menurut Fuad, dalam lelang biasanya ada menang dan kalah, ada pula pikiran untung atau rugi. 
"Istilah ini menurut saya kurang santun dan pas untuk satu jabatan yang amanah," kata Fuad saat diskusi Pro dan Kontra Lelang Jabatan Dirjen Pajak oleh Menkeu di Universitas Jayabaya, Jakarta, Selasa (18/11).
Dia menilai proses lelang posisi Dirjen Pajak merupakan sebuah alat untuk melempar tanggungjawab dari atasan terhadap bawahannya. Sebab, ketika Dirjen Pajak melakukan kesalahan akan lempar tanggungjawab ke panitia seleksi. 

Padahal, seharusnya penanggungjawab Dirjen Pajak adalah Kemenkeu.  "Nanti akan terjadi saling lempar tanggung jawab, dan saling menyalahkan antara Presiden, Menteri dan Pansel," katanya.
Dia mengingatkan, jangan sampai ada peserta titipan saat lelang jabatan tersebut. "Buat apa ada lelang kalau ada titip-titipan," tukasnya.
Sementara itu, Abdul Anshari Ritonga, bekas dirjen pajak yang saat ini staf ahli menkeu mengatakan, lelang jabatan Dirjen Pajak sah-sah saja dilakukan. 
Hanya saja persyaratan dan kriteria bagi calon harus tinggi. Hal ini mengingat Dirjen Pajak termasuk posisi vital di struktur pemerintahan. "Jangan sampai orang yang tidak mengerti pajak yang mendaftar," katanya di kesempatan itu.
Ia pun meminta Pansel agar terbuka kepada seluruh nama-nama peserta yang sudah mendaftar. Dia juga meminta kepada pansel dan menkeu untuk mengajukan kontrak kerja terhadap dirjen yang terpilih nantinya.

Label: ,

18/11/14

Stres Ujian, Mahasiswa Setubuhi Domba

Ilustrasi. JP
POLISI menangkap seorang mahasiswa Universitas Negeri Fresno, California, AS, yang bersetubuh dengan seekor domba.
Kepada penyidik, mahasiswa tersebut mengaku stres sehingga nekat melakukan tindakan ngawur itu.
Mahasiswa 23 tahun yang identitasnya tidak disebutkan tersebut mengaku mabuk berat karena tekanan ujian.
Awalnya, pemuda itu bilang hanya memukuli sapi. Padahal, tak ada satu pun sapi di kandang di belakang gudang universitas tersebut.

Dia lalu mengaku hanya bergulat dengan domba. Saat polisi mendesak dengan menunjuk kesaksian tentang dirinya yang memegangi domba dengan tanpa mengenakan celana, mahasiswa itu pun mengaku. ’’Tapi, ini yang pertama saya lakukan,’’ kata pemuda itu kepada penyidik.
Gara-gara ulah satu mahasiswa tersebut, Universitas Fresno jadi bahan olok-olok di Twitter. Domba malang itu kini juga berada dalam pengawasan dokter hewan setempat.

Label:

16/11/14

Menteri ESDM Bentuk Tim Anti-Mafia Migas

JAKARTA - Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Sudirman Said telah membentuk tim reformasi tata kelola minyak dan gas bumi (bumi). Pembentukan tim itu dilakukan untuk memperbaiki tata kelola di sektor migas, termasuk untuk memberantas mafia migas.
Menurut Sudirman, banyak masalah yang dihadapi di sektor migas terutama karena kurangnya transparansi kerja, prosedur yang rumit, kelemahan peraturan dan masalah integritas para pengelolanya. Oleh karena itu, ujarnya, sebuah tim dibutuhkan untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut.

"Sebagai pengelola sektor ini saya dan teman-teman termasuk Menteri BUMN berpendapat bahwa mengatasi sistem harus dengan sistem juga. Kita tidak bisa masuk dalam krisis energi yang memberatkan karena itu kami putuskan bentuk tim," kata Sudirman dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Minggu, (16/11).
Menurrut Sudirman, surat keputusan (SK) tentang tim reformasi migas telah ditandatangani sejak tanggal 14 November 2014 lalu. Selanjutnya, tim itu akan mulai bekerja pada Senin (17/11).

Sudirman menyebut salah satu hal yang pertama dilakukan oleh tim adalah melakukan koordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait tata kelola perizinan Migas. "Kami minta BPKP mulai mengaudit tata kelola. Seluruh fungsi, seluruh lini supaya kita punya baseline sehingga tim ini bekerja dengan hasil audit dari lembaga yang tugasnya melakukan review semacam itu," sambungnya.

Beberapa tugas tim bentukan Sudirman itu antara lain mengkaji seluruh kebijakan dan aturan main tata kelola migas dari sektor hulu hingga ke hilir. Terutama yang memberi peluang mafia migas beroperasi secara leluasa.
"Kebijakan dan aturan main yang teridentifikasi menyuburkan praktik mafia migas akan dihapus atau diubah," tegasnya.
Berikutnya, menata ulang kelembagaan termasuk di dalamnya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien. Selain itu, tim ini juga bertugas mempercepat revisi UU Migas dan merevisi proses bisnis untuk mencegah adanya pemburu rente dalam setiap rantai nilai industri migas.
Sudirman memberi waktu kepada tim bentukannya pada 6 bulan pertama  untuk menunjukkan hasil kerja dan perubahan yang nantinya juga akan dipublikasikan pada masyarakat

Label: , ,

14/11/14

Cerita Guru TK yang Terjebak Jaringan Narkoba Internasional

DIMANFAATKAN : Nestapa Cholifah (kanan) dan Felix saat menjalani persidangan kasus narkoba di Surabaya, Selasa (11/11). Eko Priyono/Jawa Pos/JPNN.com
DIMANFAATKAN : Nestapa Cholifah (kanan) dan Felix saat menjalani persidangan kasus narkoba di Surabaya, Selasa (11/11). Eko Priyono

Rengekan, tangis, dan tawa anak-anak sudah lama tidak didengar Cholifah. Suara yang membuatnya terhibur itu bakal tidak bisa didengar lagi oleh guru TK tersebut selama beberapa tahun ke depan. Setidaknya sampai masa hukumannya selama sebelas tahun selesai dijalani.
Laporan Eko Priyono, Surabaya
DIAM adalah jawaban yang cukup dalam untuk menggambarkan perasaan hati Cholifah. Mulutnya terkatup dan matanya menatap kosong. Pelan tapi pasti, pipinya akhirnya basah oleh air mata yang mengalir tanpa suara. ”Enggak tahu, Mas,” ucapnya lirih beberapa saat kemudian sambil jemarinya memegang erat terali besi penjara ketika ditemui Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Kegundahan hatinya memang sedang bertumpuk. Semua kenyataan buruk yang dialaminya sekarang hanya berawal dari kesalahan bergaul dan mengenal orang. Sosok Botholomiw Felix Egbo alias Felix yang datang dengan gaya akademis dan jiwa wirausaha berusaha memikat hati Cholifah. Perempuan itu pun terpincut dan berpacaran.

Anak pertama di antara lima bersaudara itu tidak memiliki kata yang pas untuk menggambarkan isi hatinya. Kesedihan yang menumpuk membuatnya tidak bisa memilih yang harus dipikirkan dan diselesaikan. Mulai anak yang dilahirkan di dalam penjara, bapaknya yang sedang sakit, sampai vonis penjara yang cukup lama.
Jika tidak sedang dipenjara, Cholifah sekarang pasti menemani anak-anak didiknya yang masih TK. Perempuan 30 tahun itu merupakan pengajar sebuah TK swasta di kawasan Jakarta Pusat. TK tersebut merupakan bentukan lembaga sosial yang didanai asing dan menaruh perhatian terhadap anak-anak pinggiran di Jakarta.

Di sela-sela menjalani aktivitas sebagai pengajar, seorang teman yang sama-sama aktivis lembaga sosial itu mengenalkannya kepada sosok Felix. Pria kulit hitam tersebut menyatakan ketertarikannya pada aktivitas sosial yang dilakukannya. Kepada Cholifah, Felix juga mengaku pernah terlibat dalam kegiatan serupa di negaranya.
Tidak hanya itu, pria yang juga disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya tersebut bercerita bahwa di Indonesia dirinya menggeluti bisnis pakaian. Pria 35 tahun itu memiliki sebuah gerai di ruko di bilangan Jakarta. ”Saya pernah diajak ke sana,” ucap Cholifah.
Sejak itulah, hubungannya dengan Felix semakin dekat. Mereka sering keluar bareng sampai akhirnya berpacaran. Ditanya hal yang membuatnya terpincut, Cholifah hanya menjawab dengan tersenyum malu.
Perempuan yang selalu berkerudung setiap menghadiri sidang itu tertarik untuk bisa berbisnis seperti Felix. Dia pun bertanya banyak tentang penjualan dan cara pemasaran. Intensitas hubungan yang kebablasan itu sampai membuat Cholifah hamil.
Akhirnya, pacarnya tersebut meminta Cholifah untuk mengambil sampel baju di Tiongkok. Saat itu usia kandungannya empat bulan. Kekasihnya menyediakan tiket pulang pergi. ”Dia baru mau menikahi saya kalau mau pergi,” kisahnya. Hal itu tidak membuat Cholifah curiga sama sekali.
Kejanggalan mulai muncul ketika tiba di negara tujuan. Ternyata, bukan baju yang diberikan seseorang yang tidak dikenal itu, tapi tas yang sudah diisolasi. Meski begitu, dia masih menyimpan kecurigaannya. Cholifah baru sadar ketika mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Dia dicegat petugas bea cukai dan digeledah. Di dalam tasnya, tersimpan sabu-sabu seberat 1,7 kilogram.

Sejak itulah dia merasa hancur. Meski akhirnya Felix juga ditangkap dan sama-sama ditahan di Rutan Medaeng. Saat ditemui di Pengadilan beberapa waktu lalu, Cholifah mengaku tidak memiliki harapan lagi kepada Felix. Jangankan berbicara, menyapa saja tidak pernah meski mereka sering sidang bareng.

Sebenarnya, Felix masih berusaha menggoda Cholifah. Jawa Pos pernah memergoki Felix njawil-njawil tangan kekasihnya ketika menunggu giliran sidang. Tapi, godaan itu tidak mendapat respons yang diharapkan. Cholifah malah memilih duduk menjauh sambil terus menunduk.
Namun, perasaan benci dan marah itu kelihatannya sudah berubah. Felix yang Selasa (11/11) menjalani sidang putusan membawa sepucuk surat yang dibuat Cholifah. Dia menyerahkan surat yang ditulis tangan itu kepada majelis hakim.

Dalam surat tersebut, Cholifah meminta agar hakim memaafkan perbuatan Felix. Dia beralasan Felix ditangkap karena pengakuannya. Selain itu, dia mengaku masih berharap tanggung jawab Felix atas anak yang dikandungnya. Karena itulah, Cholifah berusaha membelanya.
Anak tersebut lahir pada Jumat lalu di dalam Rutan Medaeng. Sayangnya, Felix menolak ketika ditanya nama anaknya. Dia terlihat bingung sekaligus tidak terima karena dihukum 18 tahun penjara.
Kondisi Cholifah juga menjadi beban keluarganya. Setiap kali sidang, orang tuanya datang ke pengadilan satu bulan sekali. Tapi, ketika putusan dibacakan pekan lalu, bapaknya yang ditunggu-tunggu tidak nongol lagi di Pengadilan Negeri Surabaya. ”Saya dengar sakit. Kasihan Bapak,” ucapnya.

Setiap hari bapaknya yang sudah berusia kepala enam masih bekerja sebagai pencari ikan di wilayah Kepulauan Seribu. Selama sidang, hasil melaut disisihkan untuk biaya transportasi ke Surabaya menjenguk Cholifah. Termasuk bekal untuk kebutuhan sehari-hari Cholifah di dalam rutan.
Ibunya tidak bekerja. Karena itulah, Cholifah ingin membuka usaha agar bisa membantu ekonomi keluarga. Namun, bukannya sukses yang didapat, dia malah terjebak dalam jaringan narkoba internasional. Dari balik jeruji penjara, dia hanya ingin segera terbebas dari ujian berat tersebut

Label: ,

13/11/14

Bom Ikan yang Dirakit Meledak, Hanafi Tewas


Kondisi rumah Hanafi di Desa Kilensari setelah dihantam bom ikan rakitan. Foto: Rendra Kurnia/Radar Banyuwangi/jpnn
Kondisi rumah Hanafi di Desa Kilensari setelah dihantam bom ikan rakitan. Foto: Rendra Kurnia/Radar Banyuwangi/jpnn
SITUBONDO – Ledakan dahsyat menghancurkan rumah milik Hanafi, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Selasa malam (11/11). Ledakan itu terjadi saat Hanafi (45), merakit bom ikan di ruang belakang rumahnya.

Akibatnya, rumah milik Hanafi hancur. Dua orang menjadi korban ledakan. Sang pemilik rumah, Hanafi, tertimbun reruntuhan rumah dan mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Dia akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit. Korban lain adalah Jasid (18), anak Hanafi, yang terluka di tangan dan kepala karena tertimpa bangunan.

Karena ledakan tersebut begitu dahsyat, tanah di sekitar lokasi bergetar. Suara ledakan itu juga terdengar hingga radius 500 meter. Bagian belakang rumah korban pun berantakan.
"Bapak saya memang perakit bom ikan. Tetapi, bukan dipakai sendiri, melainkan dikirim ke luar daerah. Biasanya merakit bom ikan setelah mendapat pesanan. (Saya) tidak tahu persis dikirim ke mana. Kalau sudah selesai (dibuat), ada yang ngambil di rumah," jelas Jasid kepada wartawan saat ditemui di Mapolsek Panarukan kemarin (12/11).

Dia menuturkan, ledakan bom ikan yang menghancurkan rumahnya itu membuat bapaknya tertimpa reruntuhan bangunan yang hancur. Ledakan dahsyat di RT 2, RW 2, Dusun Kilen Selatan, Desa Kilensari, tersebut lantas mengundang puluhan warga untuk mendatangi sumber suara.
Namun, warga yang tiba di sekitar lokasi tidak langsung menolong Hanafi dan Jasid. Sebab, mereka khawatir terjadi ledakan susulan.

"Saat kejadian, saya sedang lihat TV (di ruang tengah). Setelah meledak, warga yang datang tidak langsung masuk karena takut. Setelah sekitar 5–10 menit, warga baru masuk untuk menolong," ungkap Jasid.
Dalam proses evakuasi itu, warga mengambil potongan kayu, batu bata, dan genting yang menimbun Hanafi dan anaknya. Selanjutnya, Hanafi dilarikan ke IGD RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo karena lukanya sangat parah.

Tangan bagian kiri Hanafi putus. Dia juga mengalami luka berat di wajah dan kedua kakinya. Selain itu, sekujur tubuhnya mengalami luka bakar. Hanafi akhirnya tewas saat menjalani perawatan medis.
Sementara itu, Jasid dirawat di Puskesmas Panarukan karena hanya mengalami sejumlah luka di tangan dan kepala. Jasid terluka karena terkena reruntuhan bangunan rumah. Dari puskesmas, Jasid diizinkan pulang. Dia pun diperiksa dan dimintai keterangan di Mapolsek Panarukan.

Berdasar data yang dihimpun Radar Banyuwangi (Grup JPNN.com), ledakan bom ikan di rumah korban tidak hanya terjadi sekali ini. Sebelumnya, juga pernah terjadi ledakan di rumah Hanafi awal tahun ini. Namun, ledakan saat itu tidak sampai merenggut nyawa atau merusak rumah Hanafi seperti kali ini.
"Ini yang kali kedua meledak. Dulu tidak besar," ucap Buhari, salah seorang warga sekitar.

Kasatreskrim Polres Situbondo Iptu Riyanto menyatakan, untuk sementara ini, Hanafi diduga sebagai perakit bom ikan yang mendapat pesanan dari seseorang.
"Korban diduga merakit bom ikan pesanan. Selanjutnya, kita serahkan kepada tim labfor,’’ katanya. (rri/aif)

Label:

11/11/14

Kian Banyak Orang Tenggelam di Australia Akibat Pengaruh Alkohol

Kian Banyak Orang Tenggelam di Australia Akibat Pengaruh Alkohol

Pengaruh alkohol dan kemampuan berenang yang tidak terlalu mahir, menjadi penyebab utama meningkatnya warga Victoria di Australia yang tenggelam dalam beberapa tahun terakhir.
Life Saving Victoria, organisasi yang peduli dengan keselamatan di sekitar pantai dan laut, mengatakan 47 orang meninggal dunia di tahun 2014.
Jumlah ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, bahkan naik menjadi enam orang dibandingkan tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, 12 kasus tenggelam disebabkan oleh alkohol.
"Alkohol adalah salah satu faktor utama dalam 12 bulan terakhir," ujar Tom Mollenkopf, presiden dari Life Saving Victoria. 
Menurut Mollenkopf, mereka yang paling beresiko adalah pemuda berusia 15-24 tahun, tetapi jumlah orang yang lebih dewasa dan meninggal karena alkohol pun telah meningkat.
Ia memberikan saran agar pendidikan dan pendanaan ditingkatkan untuk mengatasi kematian akibat kasus tenggelam ini.
Laporan tersebut juga menemukan 70 persen orang yang tenggelam meninggal saat mereka sendirian, tetapi kebanyakan diantara mereka tenggelam karena terpeleset.
Jumlah korban meninggal akibat tenggelam meningkat, tertinggi dalam 10 tahun.
"Jika kita dalam keadaan dimana tidak bisa terlalu berenang dan tak sengaja masuk ke dalam air, maka kemungkinan besar akan memiliki masalah besar," ujar Mollenkopf.
Ia menambahkan mereka yang tenggelam kini bahkan tidak hanya di pantai lepas, bahkan bisa di danau atau kolam renang.
Dari pengamatan Life Saving Victoria, anak-anak beresiko tenggelam setelah 20 cm dari air.
Kematian akibat tenggelam bisa dihindari jika orang bisa berenang atau saat bersama orang lain yang bisa berenang.
"Selalu bersama orang lain, ini adalah hal yang termudah dimana kita bisa lebih bertanggung jawab pada diri kita sendiri dan orang lain," tegas Mollenkopf.
Memberikan pendidikan pada komunitas soal berenang yang aman dan mengajarkan anak-anak untuk bisa berenang juga bisa menjadi salah satu cara untuk menekan angka kematian akibat tenggelam. 

Label: ,

Tanggalkan Masker, Pilih Kacamata Hitam Agar Tak Grogi di Depan Mayat


KAYA PENGALAMAN: Pudji ketika melakukan rekonstruksi dalam olah TKP bersama Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta (kanan). 

Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
KAYA PENGALAMAN: Pudji ketika melakukan rekonstruksi dalam olah TKP bersama Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta (kanan). Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

Bagi banyak orang, mayat merupakan sesuatu yang seram dan kalau bisa tidak usah berdekat-dekatan. Namun, bagi anggota Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis, dulu unit identifikasi, Red) Polrestabes Surabaya Aiptu Pudji Hardjanto, mayat adalah sebuah karya seni yang menarik. Menurut dia, banyak yang bisa dipelajari dari sesosok mayat.

Laporan Phaksy Sukowati, Surabaya
PENAMPILANNYA tidak ubahnya musisi rock. Rambut gondrong, baju stylishdan cenderung skinny, serta sepatu pantofel runcing hitam. Tidak lupa, kacamata hitam dan aksesori gelang selalu melekat pada lulusan Secaba Polri 1993 tersebut. Itu sangat jauh dengan reputasi yang diperolehnya di kepolisian: spesialis mayat.
Pengetahuannya soal mayat luar biasa. Beberapa kasus pembunuhan terungkap berkat kejeliannya melihat hubungan mayat dengan benda-benda lainnya di TKP (tempat kejadian perkara). Secara otodidak, dia menguasai apa yang disebut Jeffrey Deaver dalam novel-novel kriminalnya hukum pertukaran materi. Bahwa ketika terjadi sebuah peristiwa kriminalitas, selalu terjadi transfer materi.

Dalam kasus pembunuhan, mayat pun bisa menjadi petunjuk penting. ’’Misalnya, ketika korban meronta, kadang tidak sengaja menjambak rambut pelaku. Atau kulit yang terselip di kukunya,’’ papar pria 41 tahun itu.
Sejak awal berdinas, Pudji memang dekat dengan mayat. Penugasannya melingkupi banyak daerah konflik, seperti Timor Timur (kini Timor Leste, Red). Daerah konflik membuatnya bersentuhan dengan banyak jasad manusia. Itulah yang kemudian membuatnya begitu tertarik dengan mayat.
Itulah yang membuat dia memilih untuk masuk menjadi Inafis. Ketika terjadi pemekaran di tubuh satuan reserse kriminal, Pudji lebih memilih masuk unit identifikasi. Di sini dia berperan seperti di serial CSI (Crime Scene Investigation) atau unit olah TKP. Mengungkap kasus, yang paling krusial adalah secepatnya datang ke TKP dan membuat TKP klir. Dalam hal itu, dia paling tertarik menyelidiki mayat yang menjadi korban.

Menurut dia, seorang pelaku yang pintar bisa merekayasa bukti-bukti untuk menyesatkan penyelidikan. ’’Tapi, jenazah manusia tidak bisa direkayasa. Ada perubahan-perubahan teratur yang terjadi sepanjang waktu kematian. Dan kalau dilakukan rekayasa, pasti bisa langsung diketahui,’’ paparnya.
Setelah mendalami dan mengeksplorasinya, dia semakin ”jatuh cinta” pada mayat. Kendati tidak pernah menjadi cita-citanya, dia menganggap pekerjaan tersebut dekat dengan jiwanya. Dia pun belajar keras melahap secara otodidak setiap materi ilmu yang disebut thanatology, yaitu ilmu kematian. Upaya tersebut dimaksudkan untuk mengolah terus logikanya setiap menghadapi teka-teki perkara.

Pudji mengibaratkan mayat sebagai bentuk karya seni alam istimewa yang diciptakan Sang Mahakuasa. Seni tersebut dianggapnya sangat dinamis karena banyak rasa yang mengiringinya saat bertugas. ”Ibarat lukisan bila sudah tergambar di atas kanvas, seperti itu saja. Kalau mayat, lebih dinamis karena ada perubahan yang unik setiap detailnya,” ujar Pudji.
Selain itu, dia memercayai adanya logika yang bisa dipelajari dalam tiap perubahan pada satu sosok jasad. Hubungan TKP dan mayat dianggapnya tempat persimpangan bertemunya perasaan atau insting, logika dengan hukum.
’’Setiap menitnya pasti berubah, mulai kaku mayat, lebam mayat, kembali kaku lagi, pembusukan, dan seterusnya. Dari tanda-tanda tersebut, dapat ditelusuri urutan kronologi dan penyebab kematian jenazah itu,” papar penghobi burung kicau tersebut.

Menghadapi mayat yang meninggal dalam keadaan tidak lazim bagaikan kesempatan emas baginya berunjuk gigi. Salah satunya pada akhir Oktober lalu kasus pembunuhan dengan pot bunga. Pembunuhan sadis tersebut terjadi tepat satu hari setelah ulang tahunnya. Perintah Kapolrestabes Surabaya langsung turun kepadanya untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tugas yang diamanatkan kepadanya seolah menjadi kado berharga mengawali usia 41 tahun. Hasilnya tidak lebih dari 12 jam, dia berhasil mengungkap peristiwa pembunuhan itu. Dengan digabungkan bukti-bukti lain dan keterangan saksi, kasus tersebut diungkap. Pembunuhnya tidak lain adalah suaminya sendiri.

Meski terkesan nyentrik, Pudji mengaku tidak punya ritual khusus. Alih-alih mengenakan masker, Pudji malah mengenakan kacamata hitam. Alasannya juga tidak lazim. ’’Biar tak grogi di depan mayat,’’ terangnya, kemudian terkekeh. Dia juga selalu menolak mengenakan masker ketika melakukan olah TKP. Menghilangkan bau asli, katanya.
Selain itu, dia sensitif dan kesal saat mendapati TKP yang dihadapinya ”tercemar”. Misalnya, pengelola apartemen yang sengaja menaburkan bubuk kopi di sekitar kamar untuk mengurangi bau busuk mayat yang menyengat. Dia bahkan pernah mengusir dari TKP seorang Kapolres di daerah Jatim. Saat itu perwira tersebut mengoleskan minyak angin untuk mengurangi bau busuk yang masuk ke hidungnya.

Menurut dia, hal terpenting adalah detail-detail kecil. Mulai aroma sekitar jenazah, pakaian jenazah, hingga luka-luka di jasad tersebut. ’’Dari detail-detail kecil tersebut, banyak hal yang bisa terungkap,’’ paparnya.
Dia mencontohkan sosok jasad dengan banyak luka tusuk di perut dan sobekan di pergelangan tangan. ’’Dari luka itu bisa dibayangkan bahwa orang itu awalnya hendak bunuh diri dengan merobek perut. Tapi, tidak berani sebelum nekat mengiris nadinya sendiri,’’ paparnya.

Berkat pengalamannya, dia kerap dipanggil untuk mem-back up penyelidikan kasus besar di daerah lain, khususnya Jawa Timur. Di antaranya, TKP penemuan mayat perempuan di Nganjuk dan bunuh diri palsu di Lamongan. Nah, TKP mayat perempuan di sebuah hutan di Nganjuk beberapa tahun silam menjadi pengalaman yang sangat mengesankan baginya. Proses identifikasi mayat tersebut berlangsung cukup lama.
Bahkan, dia harus berkali-kali blusukan ke semak-semak bambu. Meski demikian, dia yakin hasil penyelidikannya mengarah ke pelaku. Namun, pelaku itu lebih lihai menyembunyikan pengakuannya hingga akhirnya tidak ditemukan tersangka dalam kasus tersebut.
Selain itu, dia sering dimintai bantuan untuk mengajar anggota identifikasi di sejumlah satuan kepolisian di Jawa Timur. Ketika mengajar, penggemar ayam betutu bali tersebut lebih suka memberikan materi contoh kasus yang pernah ditanganinya.

Tidak jarang, dia juga sharing wawasan dengan para dokter muda saat bekerja sama mengotopsi jenazah di RSUD dr Soetomo. Dia pun menggarap sendiri materi ajar yang didapatnya selama bertugas lebih dari satu dekade. ”Saya pakai materi yang riil saja yang saya temukan di lapangan. Karena justru ini yang lebih dibutuhkan,” ujarnya sembari menunjukkan foto dirinya kala memberi pendidikan. (*/c6/ano)

Label: ,

06/11/14

Eks Anggota Dewan Tidur dengan Wanita Simpanan, Kepergok Istri

JAYAPURA - Seorang mantan anggota DPR Papua berinisial YR terpaksa berurusan dengan pihak berwajib setelah tertangkap basah oleh istrinya, AM, tengah berduaan dengan wanita simpanan AW, di dalam rumah pribadinya di Koya, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Rabu (5/11) siang.
Akibat perbuatan suaminya ini, AM mengalami shock berat. Saat berada di Polresta Jayapura, dia harus dipapah  oleh saudara-saudaranya. Adapun YR sendiri pernah menjabat sebagai salah satu Ketua Komisi di DPR Papua.
Terbongkarnya perselingkuhan YR dan AW, bermula saat AM, istri sah YR hendak mengecek rumahnya yang ada di kawasan Koya, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, pukul 09.00 WIT.
Sesampainya di rumah, AM bergegas menuju kamar dan kaget karena ia mendapati suaminya sedang bersama seorang wanita yang tengah tertidur di sampingnya.
"Saya tidak tahu kalau ada suami saya di kamar itu bersama seorang wanita. Mereka hanya mengenakan baju tidur, entah apa yang mereka perbuat," tutur AM dengan nada lirih ketika ditemui sejumlah media di SPKT Mapolres Jayapura Kota, Rabu (5/11) petang.
Menurut AM, kabar perselingkuhan suaminya dengan wanita yang disebut-sebut juga pernah menjabat sebagai anggota dewan itu, telah tercium sejak 2010. Bahkan, kata AM, perselingkuhan itu telah diketahui langsung oleh sejumlah kerabatnya, namun dia tetap berusaha percaya pada suaminya.
"Katanya mereka menjalin hubungan sejak tahun 2010, bukan cuma saya yang melihat, tapi keluarga saya pernah mendapati mereka berjalan berdua. Tetapi saya tetap pertahankan perkawinan, namun kalau sekarang saya sudah tidak sanggup lagi," ungkap AM.
Ia juga akan menggugat cerai suaminya dalam waktu dekat ini.  "Pokoknya saya minta cerai," ucapnya,  yang mengaku sudah memiliki empat anak hasil dari perkawinan dengan YR.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Muaratami, AKP Marthen saat dikonfirmasi terkait laporan dugaan perselingkuhan yang dilakukan mantan anggota DPR Papua, membenarkan laporan tersebut.
Namun, pihaknya akan melimpahkan kasus tersebut ke Polres Jayapura Kota untuk ditindaklanjuti.
"Memang tadi sudah ada laporan masuk terkait dugaan perselingkuhan, namun kami limpahkan ke Polres. Sementara berkasnya dalam perjalanan menuju sana (Polres), karena tadi ada kejadian lain,"kata AKP Marthen saat dihubungi melalui selulernya, Rabu (5/11) malam.
Disinggung apakah terlapor merupakan mantan anggota dewan, Kapolsek mengaku belum mengetahui secara persis. Sebab, pihaknya baru menerima data awal. "Ini baru data awal, jadi identitas mereka belum didalami," tandasnya.(rib/tho )

Label: , ,

Pengemudi Wanita Dapat Kompensasi Rp 1 M Karena Kecelakaan Akibat Anjingnya

Seorang wanita di Victoria (Australia) telah mendapatkan kompensasi senilai $ 140 ribu (sekitar Rp 1,4 miliar) setelah mengalami  kecelakaan karena rem tangan mobilnya secara tidak sengaja tersentuh oleh anjingnya.
Komisi Kecelakaan Transportasi (TAC) Victoria minggu ini menawarkan kompensasi bagi wanita yang mengalami cedera punggung, leher, pundak dan kaki tersebut.
Wanita berusia 60-tahunan tersebut berasal dari Colac, sekitar 150 km dari Melbourne baru saja membawa anjingnya jalan-jalan ketika kecelakaan terjadi bulan Februari 2005.
Saat itu, sang wanita menaikkan dua ekor anjingnya di kursi belakang, dan seekor lagi di kursi depan.
Dia kemudian menghidupkan mesin mobilnya guna menjalankan AC, dan di saat si wanita hendak naik ke kursi pengemudi, salah seekor anjingnya menyentuh rem tangan.
Yang terjadi kemudian adalah mobil meluncur tanpa kendali, dan sang wanita terjatuh dan ditabrak mobilnya sendiri.
Pengacara sang wanita Ann Cunningham mengataakn peristiwa ini sangat-sangat jarang terjadi.
"Ketika dia mendatangi kantor kami dan mengatakan "saya ditabrak mobil karena anjing saya." saya merasa ini kasus biasa," kata Cunningham.
"Mungkin ini terdengar lujcu, namun cedera yang dialaminya bukan masalah sepele bagi wanita yang mengalaminya."
"Dia menderita banyak lecet, dan juga cedera pada pangkal paha yang memerlukan beberapa operasi."
"Kedua pundaknya juga harus diganti, dan dia juga memiliki masalah dengan punggung dan lehernya."
Dokter memperkirakan sang wanita masih akan memerlukan operasi lanjutan, hampir sepuluh tahun setelah kejadian.
TAC sekarang menawarkan kompensasi senilai $ 143.590 atas nama kompensasi kecelakaan tanpa ada yang bersalah, selain juga membayar biaya medis dan juga kompensasi karena kehilangan pendapatan.
"Ini proses yang berlangsung lama, karena TAC tidak bisa melakukan pengecekan atas cedera yang dialami klien saya sampai dia betul-betul stabil." kata Cunningham.
"Karena klien saya harus menjalani banyak operasi, maka diperlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah ini."
"Ini adalah kecelakaan mobil yang boleh disebut sangat langka, namun dalam waktu bersamaan, apa yang ditawarkan oleh TAC adalah kompensasi guna membantu mereka yang cedera dalam menjalani rehabilitasi dan bisa hidup dengan baik semaksimal mungkin."
Komisi Kecelakaan Transportasi adalah badan yang menentukan kompensasi yang harus diberikan dalam soal kecelakaan di Australia.

Label: ,

Usut Suap CPNS Muratara, Polisi Bidik KemenPAN dan RB


Suasana penggerebekan kepemilikan uang Rp 1,99 miliar di depan pintu kamar 107 Hotel Nala Sea Side Pantai Panjang. Rakyat Bengkulu/JPNN.com 
 Suasana penggerebekan kepemilikan uang Rp 1,99 miliar di depan pintu kamar 107 Hotel Nala Sea Side Pantai Panjang. Rakyat Bengkulu/JPNN.com

JAKARTA - Bareskrim Mabes Polri terus mengembangkan kasus dugaan suap penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. Kendati sudah menyerahkan berkas tahap I, untuk tersangka Kepala Bagian Kepegawaian Pemerintah Kabupaten Muratara, M. Rifai, Bareskrim berencana meminta keterangan dari pihak Kementerian Reformasi dan Birokrasi.
Pelaksana Harian Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Kombes Djoko Purwanto mengatakan KemenPAN-RB perlu diambil keterngannya karena dalam dalam proses penerimaan CPNS berkaitan erat dengan kementerian yang kini dipimpin Yudy Chrisnandi itu.
"Apa yang tadi coba kita sampaikan bahwa dengan alat bukti yang telah kita kirimkan tahap I, kita mengembangkan kasus ini dugaan modus operandi yang dipakai bagaimana merekrut CPNS. Tentunya ada aturan-aturan yang berkaitan dengan Kemenpan RB. Itu pasti kita mintakan keterangan. Dan itu salah satu bagian dari unsur pembuktian kita untuk tersangka yang ini (Rifai)," katanya di  Mabes Polri, Rabu (5/11).
Dia pun mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan penggeledahan di Jakarta, untuk pengembangan bukti-bukti yang sudah didapat. Namun, Djoko membantah penggeledahan itu akan dilakukan di KemenPAN-RB.
"Dengan adanya bukti yang kita dapat rencananya kita akan lakukan penggeledahan di Jakarta, bukan di KemenPAN dan RB. Terkait dengan diperiksa, pasti diperiksa (pihak KemenPAN dan RB)," kata Djoko.
Saat dikonfirmasi soal bagaimana dengan Bupati Ariskopi Ayup yang sempat diperiksa terkait kasus ini, Djoko menjawab diplomatis. "Apakah ada perkembangan sangat bergantung dari bukti penyidik," katanya.
Seperti diketahu Bupati Ariskopi pekan lalu digarap Bareskrim. Namun, Bupati membantah terlibat dalam kasus ini. (boy/jpnn)

* Klik disini untuk melihat Simulasi Tes CPNS

Label: , ,

01/11/14

Dua Mahasiwi Distrum, lalu diperkosa Di Mobil

MEDAN - Di bawah todongan pistol, tiga perempuan, Put (19), Li (21) dan Pra (20) tak berdaya mempertahankan harta bendanya dari aksi perampokan dan pemerkosaan.
Sadisnya lagi, dua di antara mahasiswi yang menetap di kos-kosan di Jl. Mukhtar Basri, Kec. Medan Barat itu disetrum sebelum diperkosa pria yang mereka temani karaokean di Diskotik Station Jalan Wajir, Medan.
Informasi yang dihimpun POSMETRO MEDAN (Grup JPNN) di Mapolresta Medan, Jumat (31/10) siang menyebutkan, peristiwa naas yang dialami ketiga cewek ini bermula saat ketiganya mendapat pesanan menemani tiga pria hidung belang karaokean di Station KTV 5.

Selasa (28/10) sekira pukul 22.00 Wib, ketiga korban pun bergabung dengan ketiga pelaku yang memang sudah menunggu di KTV 5 Karaoke Station. Put, Li dan Pra pun ikut meramaikan suasana dengan menyumbangkan suara emasnya.

Tak lama bernyanyi, suasana semakin hangat, mereka mulai berjoget ria bersama ketiga pria yang memesan mereka. Rabu (29/10) sekira pukul 01.00 Wib, keenamnya memilih pulang meninggalkan Station.

Berdalih akan diantarkan pulang, para pelaku meminta ketiga korban masuk ke dalam Xenia silver yang dikemudikan salah satu pelaku. Mobil yang belum diketahui nomor plat kendaraannya itu melaju ke arah Padang Bulan, Jl. Jamin Ginting.

“Kami karaokean di Station KTV 5 sama tiga orang pria, kenalnya dari BBM (Blackberry Messenger). Pulang dari sana, sekitar jam 2 pagi gitu, di situlah kami minta diantar ke kos kami di Jalan Mukhtar Basri, tapi anehnya kami malah dibawa ke arah Padang Bulan,” kata Put, Jumat (31/10) pagi.

Merasa ada yang tak beres, korban lalu menanyakan keanehan ini. Namun, bukan jawaban yang diterima, melainkan sikap tidak menyenangkan. "Mereka (pelaku) marah dan mengeluarkan senpi, alat setrum, terus barang-barang kami seperti, handphone, uang, dikumpulin, diambil mereka,” beber Put.
Sadar akan dirampok, Put sempat berontak dan melawan bahkan ia berusaha berteriak. Namun apes baginya, ia justru disetrum pelaku yang duduk di belakang hingga nyaris pingsan.

Melihat rekannya diperlakukan kasar, Li dan Pra pun akhirnya memohon agar tak disakiti dan dipersilahkan untuk pulang.

Mendengar permintaan korban, 2 pelaku justru memilih memperkosa Li dan Put yang berada di bangku belakang mobil. Sementara Pra hanya menangis menyaksikan rekan-rekannya diperkosa secara kasar oleh para pelaku yang semula bersikap ramah kepada mereka.

Puas melampiaskan nafsunya, para pelaku kemudian membawa para korban ke kawasan Jl. Setia Budi dan diturunkan di lokasi sepi. Kemudian para pelaku kabur membawa tas milik para korban berisi uang dan handphone.

Sempat ditanyai POSMETRO MEDAN, mereka meminta agar dirinya tak difoto demi keamanan dirinya. Put mengisahkan kejadian yang dialaminya beserta rekan-rekannya itu.

"Iya, aku sama Li diperkosa di dalam mobil. Barang-barang kami juga dirampok sama mereka bang. Aku disetrum di bagian leher karena sempat melawan, waktu itu salah satu dari mereka menodongkan senjata api. Disitu kami ketakutan dan tak bisa berbuat apa-apa lagi," kata Put ketika ditemui di salah satu lokasi di sekitar Mapolresta Medan, usai memberikan keterangan lanjutan kepada penyidik.

Kasus tersebut pun telah dilaporkan korban ke Polresta Medan sesuai No: STTPL/2740/K/2014/Resta Medan.

Mengenai kasus tersebut, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram enggan berkomentar, berkali-kali dihubungi via seluler dan pesan singkat yang dilayangkan awak media belum mendapat balasan. (wel/bd/bersambung)

Label: ,

Siswa SMP Nekat Garong Sekolah Untuk Beli Rokok

JEMBER - Nekat benar pelajar yang satu ini. Meski baru duduk di bangku kelas 9 SMP di Jember, Bil, 16 dan Man, sudah berani menggarong barang-barang di SDN 2 Semboro. Akibatnya, Bil, warga Desa/Kecamatan Semboro, Jember itu pun harus berurusan dengan polisi. Sedangkan Man dalam pengejaran polisi.

Sebenarnya, barang-barang yang digasak Bil tergolong barang biasa. Yakni, dua bola, guci tempat galon air, puluhan buku pelajaran

Modusnya, kedua pelaku itu masuk ke sekolah dengan merusak kawat teralis. ''Kawatnya saya rusak dengan dipotong pakai tang,'' kata Bil kepada polisi.

Setelah teralis terbuka, pelaku mengambil barang-barang yang saat itu berada di ruang dapur, perpustakaan, dan ruang guru. Rencananya, semua barang-barang tersebut dijual pelaku. ''Bukunya mau saya jual kiloan,'' jelasnya. Namun, sebelum barang itu dijual, pelaku sudah lebih dulu ditangkap polisi.

Pelaku mengaku nekat mencuri barang-barang itu untuk senang-senang sekaligus membeli rokok. ''Saya memang perokok berat,'' ungkapnya. Namun, pelaku berdalih bahwa aksi tersebut bukan idenya, melainkan ide Man. ''Yang punya rencana nyuri teman saya Pak, bukan saya,'' kilahnya.

Kanitreskrim Polsek Semboro Aiptu Sukamto menyatakan, penangkapan itu dilakukan setelah melalui proses penyelidikan pasca menerima laporan dari pihak sekolah. ''Karena pelakunya di bawah umur, kasus ini kami limpahkan ke Unit PPA Polres Jember,'' tegasnya. (c15/c20/bh/mas/jpnn)

Label: ,